nyesek


Anda pasti pernah dengar ungkapan kata bijak ini, bahwa Cinta Tak berarti Harus Memiliki. Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu. Wah bijak banget kalau bisa demikian ya. Kebanyakan kita mungkin pada awalnya tidak serta merta bisa tetap bijak dalam kehilangan seperti itu. Kata bijak ini mudah diucapkan hanya ketika kita ngomongin orang lain deh rasanya, atau tidak sedang ditinggal pacar, hehe..

memang sakit mencintai seseorang yang seseorang itu tidak mencintai kita. Perasaannya seperti tak pernah dianggap didunia. Tapi Tuhan selalu punya rencana yang baik untuk hambanya og. Tuhan akan berikan jalan untuk semua masalah kita. Bukankah ada semboyan  "kalo jodoh tak kemana"?tapi sepertinya itu tak akan mampu mengobati kegalauan yang ada. jadi Gimana dong? move on!

Tetapi bagaimanpun juga, pada saatnya nanti banyak yang kita miliki, atau bahkan semuanya termasuk cinta pada seseorang pada akhirnya memang ia akan pergi dan berpisah. Semoga nanti ketemu lagi di Syurga. Kalau kita jadi orang bijak dalam arti yang luas tentu kita berpotensi untuk masuk ke sana bukan? Semoga…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

optimis vs pesimis

optimis? apa itu optimis?orang2 slalu berbondong-bondong bilang "KITA HARUS OPTIMIS".
tapi apa itu optimis?sebuah mantra atau syair lagu! (pasti bukan keduanya).
pesimis adalah sikap yang terwujud karena kita mulai meragukan sesuatu, tak bersemangat, minder, merasa paling bodoh.

kata optimis dan pesimis akan muncul ketika kita dihadapkan oleh sesuatu yang sulit. Bisa masalah bisa ujian *bener g?

kata "kita harus optimis" menurutku itu sebuah mantra yang bisa mendorong kita untuk semangat. coba aja buktikan.. *mari kita buktikan. sebenarnya optimis itu muncul karena diri kita sendiri. menambah semangat memulai dengan yang baik. tapi terkadang kita pesimis (tak terkecuali aku).
biasanya kita selalu bilang ma temen/keluarga/pacar memberikan motifasi untuk diri mereka tapi, kita sendiri tak yakin akan hal itu. sungguh dramatis. Optimisme itu muncul karena diri kita sendiri meski terkadang orang lain juga ikut campur dalam masalah ini. Sempat aku dihadapkan oleh 2 hal yang harus aku pilih antara aku harus maju apa mundur(bukan mobil hlo). Butuh waktu lama untuk berfikr itu, apa solusi yang tepat untuk masalahku?Entah. Ada kalanya kita iri terhadap seseorang. ingin menjadi dirinya tapi itu salah. Kita punya nilai lebih pada diri kita. jangan jadikan kelebihan orang lain itu untuk merubah diri kita menjadi orang lain tapi untuk menambahi apa yang tidak ada dalam diri kita. Memang sulit kita buktikan ini semua. Akupun tak yakin bisa tapi aku mencoba. Bukan karena kita kurang kaya, kurang pintar, kurang ganteng, kurang cantik lantas kita pesimis. Coba bayangkan kalo kita tidak yakin pada diri kita gimana dengan orang lain? apa mereka juga yakin pada diri kita??

Tulisan ini aku buat saat aku belum menemukan arti tentang kapan aku harus Optimis n kapan aku harus pesimis. Sambil mendengarkan musik yang melow aku semakin ingin menjadi AKU. Aku ditakdirkan menjadi AKU bukan orang lain. Makhluk hidup yang memiliki 2 kaki untuk melangkah kedepan, 2 mata untuk melihat dunia yang lebih baik, 2 telinga untuk mendengarkan pendapat orang lain, 2 kasih sayang yaitu kedua orang tuaku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS