jeritan hati seorang ibu


Engkau mengandungku hingga 9 bulan. Ibu, maafkan aku, aku nakal di dalam sana. Suka membuat perut ibu sakit, membuat perut ibu mual, aku nakal meminta makanan yang aneh-aneh.
Ibu aku sudah ada di dunia, aku menangis semua orang tertawa. Aku mengedipkan mata dan aku melihat sosok wanita yang menitihkan air matanya ketika aku lahir di dunia dengan mata kecilku. Ibu memberiku nama “Umi Uswatun Hasanah”. Ibu, aku sudah bisa bicara dan satu kata yang aku muncul pertama kali adalah menyebut namamu, ibu. Selanjutnya aku mulai mengucapakan kata untuk ayahku.
Ibu, Aku sudah bisa berlari sekarang. Tapi maaf, aku nakal. Aku lari saat aku hendak engkau suapi, aku bermain jauh hingga engkau mencariku, aku sembunyi ketika ibu menyuruhku membantumu.

Ibu, engkau begitu cantik di mataku.

Ibu, maafkan aku yang sudah membuat ibu menangis karena sikapku. Aku suka membantah jika ibu menasehatiku, membiarkan ibu memikul beban sendiri ketika ibu harus bekerja. Masih terlintas dalam benakku ketika ibu harus bekerja tanpa ada yang membantu, membuatkanku sarapan ketika aku hendak ke sekolah, mengantarku tengah malam ketika aku hendak ingin buang air kecil.

Kini aku menuntut ilmu disini, ibu masih peduli denganku dengan menghubungiku dengan nada sms yang membuat aku merindukannya. Satu minggu sekali aku pulang dan mencium tangan ibu. Andai gengsiku tak sebesar ini aku ingin memeluk ibu dan bilang “ibu kita masih bisa bertemu”. Aku takut jika harus kehilangan ibu. Aku sedih ketika aku pulang aku harus melihat ibu sakit, bersedih karena ada masalah dengan ayah. Aku tak ingin ibu sakit dan bersedih.

Doaku “Ya Allah, jaga ibuku disana. Biarkan aku membahagiakannya. Berikan umur panjang untuknya. Biarkan aku mencium tangannya dan memeluknya”. Dan jika aku diberikan kesempatan aku ingin naik haji bersama kedua orang tuaku ^^.

Ibu, umi minta maaf masih membuat ibu menangis. Tak akan aku biarkan ibu menitihkan air mata karena aku..


Umi sayang ibu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar