LIBRARY 2.0

Sejarah Library 2.0 berawal dari Web 2.0. Pada tahun 2004 dalam sebuah konferensi bertajuk Web 2.0 yang diprakarsai oleh Tim O'Reilly dan MediaLive International munculah pendapat bahwa sesuatu yang baru akan muncul. Dan inilah yang terjadi, munculnya konsep Web 2.0 meski masih memiliki  banyak ragam interpretasi. Selanjutnya tahun 2005, pada pertemuan yang dipimpin Tim O’Reilly mereka mencoba mendefinisikan ulang Web 2.0. 

Batasan tentang Web 2.0 yang muncul adalah sederet kriteria berikut : 
  • web 2.0 menggunakan jaringan sebagai landasan kerja yang menjangkau semua peralatan terkoneksi;
  • penerapan web 2.0 memanfaatkan keunggulan intrinsik landasan kerja tersebut;
  • menyediakan peranti lunak yang secara kontinyu diperbaiki karena semakin banyak pengguna yang berpartisipasi dalam upaya itu;
  • memakai dan memadukan data dari beragam sumber termasuk dari setiap individu pemakai;
  • menyediakan data dan jasa dalam format yang memungkinkan dipadukan oleh pihak lain;
  • menciptakan keunggulan jaringan dengan memakai arsitektur yang cocok untuk partisipasi banyak pihak;
  • melebihi kemampuan Web 1.0 karena diperkaya oleh pengalaman
  • Masih di tahun yang sama, yaitu tahun 2005, akhirnya tercetuslah “Library 2.0”. Adalah Michael Casey yang mencetuskan istilah Library 2.0 untuk pertama kalinya dalam blognya yang bernama Library Crunch. Dikatakannya bahwa perpustakaan pada umumnya, terutama perpustakaan khusus dapat memanfaatkan berbagai kelebihan Web 2.0.
  • Hingga saat ini, library 2.0 atau library 2.0 masih terus dikembangkan.

Libray 2.0 adalah aplikasi teknologi berbasis web  yang interaktif, kolaboratif, dan multi media yang menjadikan perpustakaan mempunyai layanan dan koleksi berbasis web sehingga memudahkan semua pengguna untuk saling berinteraksi baik dengan petugas perpustakaan atau sesama pengguna.

Bentuk-bentuk aplikatif web 2.0
1.    Photo/music/file sharing (Flickr)
2.    Blog (wordpress, bloger).
3.    Wiki (wikipedia).
4.    Media Streaming (Youtube).
5.    Jejaring Sosial (Facebook, Twitter, Friendster).
6.    Sinkronisasi Pesan (Yahoo Messenger).
7.    Community book service (Librarything)

Manfaat library 2.0
1.    Dengan Lib 2.0 semua pengguna/pemustaka dapat berpartisipasi dalam pengembangan perpustakaan.
2.    Memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses informasi dimanapun dan kapanpun.
3.    Memberikan kemudahan pada petugas perpustakaan dalam mengevaluasi layanan perpustakaannya.
4.    Dapat memunculkan ide-ide baru dalam menginovasi sebuah perpustakaan yang kaya informasi.
5.    Dapat menciptakan kerjasama yang saling melengkapi antara perpustakaan satu dengan perpustakaan 
lainnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar