Selasa 15 mei 2012 gerombolan anak ilmu perpustakaan mau makan yang namanya mie cherbon. Awalnya seorang teman sebut dia KIKI yang tanggal 14 mei 2012 kemarin baru merayakan ulang tahunnya. Seperti biasa, tradisi orang indonesia jika seseorang tersebut ulang tahun maka mereka wajib memberikan traktiran kepada teman-temannya.
Saya beri tahu dulu tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini
1. Umi/cumie
2. Tika/Tickonk
3. Lia/Leea
4. Babi/Anis
5. Icha/kunthi
6. Kiki/kikok
7. Pras
8. Pian
Langsung saja. Kami ber delapan berjalan dari kampus menuju mie ayam yang dituju. Sebelumnya kami menonton stand up comedy terlebih dahulu di salah satu fakultas kampus kami. Setelah 10 menit berlangsung kamipun langsung melanjutkan perjalanan. Dengan kecerdasan yang kami miliki, kami tak tahu dimana warung mie tersebut. Kami hanya menyediakan kompas abal-abal serta perut kosong yang dari kemarin terus keroncongan.
Sepertinya kami hanya mengandalkan Allah yang selalu menemani kami. Kami sadar karena kami kuliah di salah satu perguruan islam di Yogyakarta. Dijalan kami berdzikir agar Allah memberikan jalan yang terbaik dan selalu diberi kemudahan [dengan versi alay kami]
Dimulai dari pintu belakang kampus, kami mengandalkan 1 orang bernama Babi/anis yang dia ini sosok wanita periang dan crewet. Disini kami dipertemukan oleh pertigaan yang membuat kami galau setengah hidup. Dalam benak kami awas aja ya ni anak kalo bikin kita kesasar. Kami belum pada nikah woeee [coba dipikir apa hubungannya]
Dengan tampang kita yang agak mirip ma band-band korea kami berjalan menebus panasnya kota pelajar. Belok kanan, belok kiri, senggol kanan, senggol kiri. Setelah kurang lebih 15 menit kami tak menemukan apa-apa kami beristirahat di sebuah masjid yang teduh. Kami masih berfikir-fikir demi mie ayam traktiran kikok senilai 5000 kami harus berjalan sejauh ini, apa ini sebanding?setelah sekian lama kami tak menemukan apa-apa, kenapa kami tak berfikiran untuk bertanya warga. Yah kami memang sedikit kurang pintar. Mungkin di benak kami hanya terpikirkan kartu-kartu katalog dan AACR (pelajaran anak ilmu perpustakaan). Setelah kami melakukan perundingan 16 mata, kami memutuskan untuk bertanya warga sekitar. Disini hanya anis dan icha yang bertanya karena yang lainnya sudah kelelahan dan depresi. Sisanya kami menunggu jawaban. Setelah pertanyaan kami di jawab warga akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Dan ternyata kami hampir 4 kali melewati jalan yang sama. Perlu pemirsa ketahui bahwa kami disini berdelapan hanyan jalan kaki oke.
Di perjalanan banyak sekali nama gang-gang yang kami temui. Ada jl Rambutan yang secara kebetulan atau tidak daerah situ banyak pohon rambutan. Nah kalo yang ini Gang Kunti. Apa iya disitu banyak kuntinya. Dan secara kebetulan juga salah satu personil kami ada yang mempunyai julukan Kunti alias icha.
Saya lanjutkan cerita yang tadi. Ternyata jalan yang kami lewati ini banyak warga yang memelihara anjing pemirsa. Suatu ketika saya (umi) dikejutkan oleh seekor anak anjing kecil milik warga. Anjing tersebut menggonggong dan mengagetkan saya. Saya teriak, dan apa yang terjadi pemirsa 4 personil kami KIKI, TIKA, LIA, ANIS lari terbirit-birit seperti lomba lari balap dikejar anjing. Anehnya ada seorang laki-laki yang biasanya tampangnya cool lari kebirit-birit kaya dikejar bencong-bencong lampu merah. Dan maaf saya hanya tertawa karena personil yang tersisa tidak ikut lari (umi, icha, pras, pian).
Akhirnya mie ayam pun ditemukan. Dan yang membuat kami prustasi adalah ternyata letaknya hanya dibelakang masjid yang tadi sempat kami buat untuk istirahat. Disitu kami merasa bahwa kami memang kurang pintar (kurang pintar oke kurang pintar bukan bodoh).
Banyak pelajaran yang kami dapatkan disini :
1. Jangan mudah percaya sama teman yang menjerumuskan kita, 2. Jangan malu-malu bertanya jika kita tidak tau, 3. Sedia Es teh sebelum berlari, 4. Sayangilah binatang tetangga, 5. Kurangi sifat sok tau, 6. Dan Kurangi makan berlebih karena mengakibatkan susah berlari kencang.
Saya beri tahu dulu tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini
1. Umi/cumie
2. Tika/Tickonk
3. Lia/Leea
4. Babi/Anis
5. Icha/kunthi
6. Kiki/kikok
7. Pras
8. Pian
Langsung saja. Kami ber delapan berjalan dari kampus menuju mie ayam yang dituju. Sebelumnya kami menonton stand up comedy terlebih dahulu di salah satu fakultas kampus kami. Setelah 10 menit berlangsung kamipun langsung melanjutkan perjalanan. Dengan kecerdasan yang kami miliki, kami tak tahu dimana warung mie tersebut. Kami hanya menyediakan kompas abal-abal serta perut kosong yang dari kemarin terus keroncongan.
Sepertinya kami hanya mengandalkan Allah yang selalu menemani kami. Kami sadar karena kami kuliah di salah satu perguruan islam di Yogyakarta. Dijalan kami berdzikir agar Allah memberikan jalan yang terbaik dan selalu diberi kemudahan [dengan versi alay kami]
Dimulai dari pintu belakang kampus, kami mengandalkan 1 orang bernama Babi/anis yang dia ini sosok wanita periang dan crewet. Disini kami dipertemukan oleh pertigaan yang membuat kami galau setengah hidup. Dalam benak kami awas aja ya ni anak kalo bikin kita kesasar. Kami belum pada nikah woeee [coba dipikir apa hubungannya]
Dengan tampang kita yang agak mirip ma band-band korea kami berjalan menebus panasnya kota pelajar. Belok kanan, belok kiri, senggol kanan, senggol kiri. Setelah kurang lebih 15 menit kami tak menemukan apa-apa kami beristirahat di sebuah masjid yang teduh. Kami masih berfikir-fikir demi mie ayam traktiran kikok senilai 5000 kami harus berjalan sejauh ini, apa ini sebanding?setelah sekian lama kami tak menemukan apa-apa, kenapa kami tak berfikiran untuk bertanya warga. Yah kami memang sedikit kurang pintar. Mungkin di benak kami hanya terpikirkan kartu-kartu katalog dan AACR (pelajaran anak ilmu perpustakaan). Setelah kami melakukan perundingan 16 mata, kami memutuskan untuk bertanya warga sekitar. Disini hanya anis dan icha yang bertanya karena yang lainnya sudah kelelahan dan depresi. Sisanya kami menunggu jawaban. Setelah pertanyaan kami di jawab warga akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Dan ternyata kami hampir 4 kali melewati jalan yang sama. Perlu pemirsa ketahui bahwa kami disini berdelapan hanyan jalan kaki oke.
Di perjalanan banyak sekali nama gang-gang yang kami temui. Ada jl Rambutan yang secara kebetulan atau tidak daerah situ banyak pohon rambutan. Nah kalo yang ini Gang Kunti. Apa iya disitu banyak kuntinya. Dan secara kebetulan juga salah satu personil kami ada yang mempunyai julukan Kunti alias icha.
Saya lanjutkan cerita yang tadi. Ternyata jalan yang kami lewati ini banyak warga yang memelihara anjing pemirsa. Suatu ketika saya (umi) dikejutkan oleh seekor anak anjing kecil milik warga. Anjing tersebut menggonggong dan mengagetkan saya. Saya teriak, dan apa yang terjadi pemirsa 4 personil kami KIKI, TIKA, LIA, ANIS lari terbirit-birit seperti lomba lari balap dikejar anjing. Anehnya ada seorang laki-laki yang biasanya tampangnya cool lari kebirit-birit kaya dikejar bencong-bencong lampu merah. Dan maaf saya hanya tertawa karena personil yang tersisa tidak ikut lari (umi, icha, pras, pian).
Akhirnya mie ayam pun ditemukan. Dan yang membuat kami prustasi adalah ternyata letaknya hanya dibelakang masjid yang tadi sempat kami buat untuk istirahat. Disitu kami merasa bahwa kami memang kurang pintar (kurang pintar oke kurang pintar bukan bodoh).
Banyak pelajaran yang kami dapatkan disini :
1. Jangan mudah percaya sama teman yang menjerumuskan kita, 2. Jangan malu-malu bertanya jika kita tidak tau, 3. Sedia Es teh sebelum berlari, 4. Sayangilah binatang tetangga, 5. Kurangi sifat sok tau, 6. Dan Kurangi makan berlebih karena mengakibatkan susah berlari kencang.
0 komentar:
Posting Komentar